Selamat datang di Blog yang sederhana ini. Mari Share tentang dunia Adventure :)
Semoga Bermanfaat ! :)

Ranu Kumbolo

>> Rabu, 30 November 2011

Ranu Kumbolo

Kutuliskan keindahanmu melalui sebuah tulisan
Tulisan yang membuatku ingat akan semua kenangan
Yang takkan kulupakan walau itu sebatas ujung jari tangan
Keeksotikaamu yang takkan terkalahkan

Limpahan air disekeliling bukit nan megah
Di balik rerimbun edelweiss yang begitu indah
Dengan air yang begitu melimpah
Disinilah aku melepas lelah

Ranu Kumbolo,
Aku ingat semua
Saat aku bersandar di dekat jernih airmu
Saat aku melepas semua emosiku di dekat luas limpahan airmu
Saat aku tidur berselimut dingin kabutmu
Saat aku menunggu matahari di balik megah bukitmu

Sebuah karya Indah Tuhan Yang Maha Sempurna
Yang mampu menciptakanmu dengan sempurna
Membuat semua orang terkesima
Dengan keindahanmu yang begitu mempesona

Aku berjanji,
Suatu saat nanti aku akan kembali
Untuk merasakan semua ini
Untuk merasakan keindahanmu di masa yang akan datang
Akankah kau akan tetap sama ?

Read more...

Coretan Anak Alam



Senandung indah diatas awan
Menapak kaki di puncak impian
Tak pernah takut akan semua rintangan
Banginya itu adalah seorang teman

Rimbun rimba menjadi sahabat
Teman menjadi suatu semangat
Duduk dibawah sinar mentari yang hangat
Itulah yang akan selalu ia ingat

Ketika orang berbicara tentang guna
Ia becerita tentang keindahan
Ketika orang berbicara tetang manfaat
Ia bercerita tentang kedamaian

Menunggu sinar mentari diatas ketinggian
Seolah ingin bercerita tentang keindahan
Ia bertanya kepada kawan
Akankah indah alam ini akan tetap bertahan ?

Read more...

Janji kepada Sang Fajar di bawah Sinar Rembulan




Suatu cerita indah tentang persahabatan antara kami dan alam. Aku adalah Ranu beserta ketiga sahabatku Fitri yang biasa kupanggil Pity, Ina dan Ardi. kami adalah seorang anggota sebuah organisasi Ekskul Pecinta Alam. Walaupun sekolah kami berbeda tetapi berkat Ekskul ini kami tetap bisa menjalin persahabatan kami. Dengan cara yang berbeda kami menghabiskan liburan Sekolah kami, yaitu dengan mendaki gunung.
Tepat pada suatu malam dimana dimalam itu ada fenomena supermoon. Saat itu jarak bulan dan bumi begitu dekat, jadi bulan terlihat sangat jelas dan besar. Apalagi dilihat dari puncak gunung. Malam itu bertepatan hari sabtu malam minggu, tepat sekali kami memilih hari itu. Gunung yang kami pilih adalah gunung yang tidak terlalu tinggi dekat kota kami, Gunung Penanggungan. Hanya butuh waktu dua hari satu malam kami bisa puas merasakan keindahan Alam yang sempurna yang diciptakan oleh Yang Maha Sempurna.
“Hhh,, Berapa jauh lagi Ar?”. Tanya Pity dengan nafas terenggah-enggah.
“Sabar Pit, tinggal dua tikungan lagi kok”. Jawab Ardi dengan nada tersenyum nyengir.
“Yeee, dari tadi ditanya jawabnya sama mulu sih”. Sahut Pity.
“Bener kan tinggal dua tikungan, Kiri dan Kanan ! hahaha”. Sahutku dengan tertawa nyengir.
“Ihhh, dasar Ardi, awas lu, ntar kalo nyampe puncak bayangan lu ga boleh tidur di tenda. Diluar aja yah.” Jawab Ina.
Aku dan Ardi sebelumnya sudah pernah mendaki di Gunung ini karena kami satu sekolahan dan masih dalam satu organisasi yang sama. Sedangkan Ina dan Pity lain sekolah dari kami, tetapi kami sering berkumpul bersama saat latihan bersama.
Kami mendaki hanya berempat. Ardi adalah satu-satunya lelaki diantara kami, Ia lah yang membawa tas carrier yang paling berat. Dan kami mempercayainya sebagai ketua tim dalam pendakian ini. Kami mendaki Gunung penanggungan pada malam hari, berjalan dibawah sinar rembulan sangatlah tenang dan kami suka itu. Mendaki dari pos perijinan ke puncak bayangan hanya diperlukan waktu 4 jam. Itu sudah standart, kalau ngebut hanya 2 jam saja sudah sampai. Maklum, Gunung ini tergolong gunung yang tak begitu tinggi hanya dengan ketinggian puncak 1683 mdpl, tetapi dengan medan yang cukup berat.
Bersahabat dengan alam bagiku adalah suatu hal yang sangat berharga. Dari sini aku bisa mengerti dan mengetahui bahwa aku ini adalah sebagian kecil makhluk yang diciptakan oleh-Nya. Dengan begini aku bisa meningkatkan rasa syukurku kepada Yang Maha Sempurna. Begitu juga dengan sahabat-sahabatku, mereka merasakan hal yang sama denganku.
Disela perjalanan yang terus menanjak dan serasa tak berujung itu, kami terus berjalan hanya ditemani dengan cahaya dari lampu senter yang kami bawa. Dengan medan yang begitu menanjak, beberapa kali kami melepas lelah dengan beristirahat sejenak dengan menikmati suasana alam yang ada.
“Berhenti dulu yuk, kakiku mau kram nih.” Teriak Ina.
“Okee, sebentar saja yah. Jangan lama-lama, selonjorkan kaki kamu biar gak kram.” Jawab Ardi.
“Berhenti sebentar, Bernafas dulu Ar”. Sahutku
“eh, berarti dari tadi kamu gak nafas tho, hiiiii, serem”. Jawab Ardi.
Dalam situasi yang cukup lelah, masih saja Ia bisa bercanda. Dengan candaan-candaan inilah semua lelah cepat terhapus, ditambah dengan pemandangan yang tak asing lagi diatas kepala kami. Bulan yang cukup terang ditemani berjuta bintng dilangit. Subhanallah.
“eh, sebentar. Ini bintangnya yang berjalan apa kepalaku yang pusing ini?”. Celetuk Pity.
“Hahahaha. Bintangnya mau jatuh ke kepala kamu kali pit?” . kami bertiga tertawa mendengar keluh Pity yang begitu Konyol.
“Ayo, sudahkah? , Lanjut lagi yukk, di atas sana bulan sudah menunggu”. Ajakku.

***
Setelah 3 jam kami berjalan, akhirnya terdengar banyak suara orang lain yang begitu ramai di dekat kami. Yah, mereka para pendaki lain dari berbagai daerah.
“Ayo Gilrs, di depan itu sudah puncak bayangan. Kita bangun tenda disitu, pagi-pagi besok kita muncak”. Teriak Ardi dengan semangatnya.
“Yang bener kamu Ar, jangan bohong lagi loh!”. Sahut Ina dengan nafas yang terenggah-enggah.
“Iya nih, kaga bohong kalau kali ini”. Jawab Ardi
Dengan semangatnya kami segera menyusul Ardi yang sudah dekat dengan Puncak Bayangan.
“Ayo Pit, semangat. Kramnya ditahan dulu sampai puncak bayangan”. Teriakku kepada Pity yang dari tadi mengeluh kakinya mau kram.
“Iya Ran, sebentar”. Teriak samar suara Pity.
***
Akhirnya pukul 10 malam sampailah kami di puncak bayangan. Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa berada di ketinggian. Pemandangan dibawah, lampu rumah warga bekelip-kelip, begitu juga seperti diatas. Subhanallah.
“Alhamdulillah, kita sampai “. Ucapku.
“Ayo Ladies segera bangun tenda dan masak, siapkan makanan yang enak buat tuan Raja”. Sahut Ardi dengan nada tersenyum nyengir.
“Eh, enak saja kalo ngomong. Sang Raja bangun tenda dulu, baru nanti dimasakin menu yang amat sangat spesial”. Tambah Ina.
Dengan keadaan yang cukup lelah, masih saja sempat kami bercanda ria. Yah kesenangan kami sampai dipuncak bayangan. Tempat kami beristiahat yang selanjutnya besok bagi dilanjut menuju Puncak Penanggungan menunggu Sunrise. Kami segera melakukan sholat isya’ dan segera membangun membangun tenda kemudian makan dan beristirahat. Dengan logistik seadanya Aku dan Pity memasak Mie instant dan kopi hangat yang selalu menjadi menu andalan. Selain cepat saji, setidaknya makanan ini dapat mengganjal perut dan menghangatkan badan. Sementara Ardi dan Ina membangun tenda.
“Ayo semua barang masukin tenda dulu, matras keluarkan dari tas kalian”. Suruh Ardi yang sudah berhasil mendirikan tenda kami.
“Oke tuan Raja.” Jawabku dengan nada bercanda.
Semua sudah tertata dengan rapi, saatnya makan. Dengan perjalanan yang begitu menanjak ternyata cukup menguras banyak tenaga kami. Kami berempat segera makan masakan yang seadanya.
Setelah kenyang makan malam, kami berempat tak segera tidur. Bukannya tak bisa tidur, tetapi sangat lah sayang sekali kalau tidur dalam tenda. Bintang dan bulan berada di atas kami. Fenomena supermoon akan terjadi 30 menit lagi. Tetapi cahaya Bulan diatas kami cukup sangat terang. Kami berempat dengan sabar menunggu.
“Besok pagi kita muncak jam berapa?” Tanyaku kepada Ardi.
“setelah sholat subuh aja, nanti kita bisa menunggu Sunrise disana”. Jawab Ardi
“Aku ingin bertemu dengan Sang Fajar di puncak kelak”. Tambah Pity.
“Aku Juga. HARUSS !!” Tambah Ina yang dari tadi Hipotermia dengan suhu dingin yang cukup membuat gigi-giginya gemertak.
“Okeh kawan, kita berempat harus bisa sampai Puncak dan bertemu Sunrise. Semoga saja tidak ada kabut”. Jawab Ardi.
Dibawah sinar rembulan ini dengan serentak kami semua semangat dan berjanji bersama menuju puncak gunung ini dan bertemu dengan Sang Fajar. fenomena suoermoon sudah mulai terlihat. Cahaya bulan semakin terang dan bentuk bulan juga semakin besar.
“Subhanallah.. “ serentak kami berempat.
***
Dibawah sinar rembulan, dengan berselimutkan kabut, kami tertidur pulas dengan sleeping bag yang kami pakai. Tetapi suhu dingin masih menembus. Ina tidur di dalam tenda, Ia Hipotermia, tidak kuat dengan suhu diluar.
***


“Tiiiiiiitt.tiiiitt.tiiiittt” suara alarm dari HP Ardi terdengar cukup keras, sehingga membangunkan kami semua. Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi. Sesegera kami bangun dan melaksanakan sholat subuh. Setelah sholat subuh, kami memasak untuk bekal menuju puncak.
“Perjalanan ke puncak kira-kira berapa Jam Ar?” tanya Pity ke Ardi.
“Halah, deket kok hanya 1 jam saja, kalau ngebut sih”. Sahut Ardi.
Dibelakang kami sudah terlihat jelas puncak Gunung Penanggungan menambah semangat kami untuk segera bertemu Sang Fajar.
Selesai memasak kami segera menyiapkan segala hal yang kami butuhkan untuk ke puncak. Tenda kami tinggal di puncak bayangan ini, kami ke puncak hanya berbekal makanan dan minuman seadanya.
“Jangan lupa Kamera Pit.” Teriak Ina.
“Ok In, tenang saja.” Jawab Pity.
“Siap Guys ?”. sahut Ardi
“SIAP!!” serentak kami bertiga.
“Sebelum kita menuju puncak, kita berdo’a terlebih dahulu untuk keselamatan kita. Berdo’a Mulai”. Ardi memimpin Do’a.
Pejalanan menuju puncak tak segamapang yang dipikirkan. Dengan kemiringan 45o kami mendaki menuju puncak. Disela perjalanan kami disuguhi pemandangan yang luar biasa. Masih pukul 04.20, bintang masih terlihat sangat terang.
“Jam 05.00 harus sampai puncak yah teman”. Teriak Ardi.
“Iyaa, Haruss!” Teriakku.
Disela perjalanan kami meuju puncak kabut dingin dan tebal mulai datang. Kami berempat behenti sejenak di dekat bebatuan besar dan menunggu kabut reda Tetapi tak kunjung reda. Suhu semakin dingin, Ina kembali hipotermia, giginya gemertak menahan dingin yang dirasakan tubuhnya. Dengan penuh jiwa pahlawan Ardi melepaskan jaketnya dan segera memakaikan ke Ina. Tetapi Ina masih merasa kedinginan. Segera aku memberikan jaketku dan memberinya coklat hangat yang aku bawa dalam termosku. Menahan dingin tubuhku sendiri demi sahabatku. Tak apalah. Demi sahabat.
“In, kalo ngga kuat kita balik ke tenda aja yuk.” Ajakku.
“Tidak Ran, sayang kalau kita kembali, kita udah separuh perjalanan”. Sahut Ina.
“tapi keadaanmu In, aku tak tega, suhu semakin dingin.”
“Nggak apa-apa, Kita sudah janji kepada sang fajar, kita akan menemuinya di punck bersama”. Dengan semangat Ina sangat ingin menuju puncak.
Sementara itu, Ardi dan Pity masih diam termengu dengan berdo’a memohon keselamatan.
Beberapa menit kami beristirahat, kabut sudah agak mereda. Sudah terlihat agak terang. Kami melanjutkan perjalanan ke Puncak. Aku dengan sabar menuntun Ina yang berbalut jaket tebal.
“Ayo, semangat Guyss, diatas sana kita sudah ditunggu sang Fajar”. Teriak Ardi. Ia selalu menyemangati kami dalam pendakian ini.
“Ayoo,, sebentar lagi kita sampai”. Bisikku kepada Ina.
Pukul 05.28 pagi Akhirnya kami sampai di puncak Gunung penanggungan. Tak terlambat kami menunggu sang Fajar , ia sudah mulai menampakkan cahaya orange kemerahan dari timur.
“Alhamdulillah kita sampai teman”. Teriak Pity.
“Subhanallah, “ Ina menangis bahagia karena ia bisa sampai di puncak dan bisa menepati janji bersama yang telah kami ucapkan dibawah sinar bulan semalam.
Kami berempat berpelukan dengan erat. Saat sunrise telah tiba, kami duduk berjajar di puncak gunung ini menghadap arah datngnya sunrise dan saling berpegang pundak. Tak henti-henti kami mengucapkan kalimat yang sama “Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah meciptakan ini semua”.
Kami senang Cahaya matahai mulai muncul dan menghangatkan tubuh kami. Kami makan bekal yang kami bawa dari puncak bayangan tadi. Tak lupa mengabadikan moment yang sangat berharga ini, kami berempat berfoto-foto ria dengan pemndangan yang luar biasa ini.
Setelah cukup puas menikmati Semuanya. Kami semua kembali ke puncak bayangan dan segera packing untuk pulang.
“Terimakasih Teman, aku bisa sampai puncak karena kalian”. Ucap Ina.
“Sama-sama. Inilah yang namanya Sahabat”. Jawab Ardi.
***
Dibawah sinar rembulan kami berjanji kepada sang fajar. Kami bisa sampai puncak karena bersama. Karena kami bersahabat dengan alam.

Read more...

Mas And ! Sederhana tapi membuatku terinspirasi olehnya

>> Selasa, 22 November 2011


Andriyana L, nama depannya saja. Klo di FB.nya nih namanya Andriyano Luizzao. Bocah asal Demak, Jawa Tengah ini memberi saya banyak inspirasi dari kisah-kisah petualangannya di pelosok negeri.Dia Sederhana tapi membuat saya terkesima dengan kisah-kisahnya. walaupun ia tak terkenal, tapi ia sanagat wooowww, Salutt banget ssama ini bocah. Kata-katanya menyentuh bangets. merasuk kedalam pikiran :O , hahah lebayy.Masa' tiap kali ia mo trekking naik gunung kemana-mana hanya dengan menggunakan motor jupiterZ kesayangnnya itu . Ke Rinjani saja ditempuhnya pake motor :O , wwooo,,, adventurer sejati nih :) . Kalo pengen baca semua cerita-cerita adventurenya nih kalian bisa buka websitenya aja disini

Read more...

Tips Mencegah Hypotermia

>> Jumat, 18 November 2011

Sebagian besar tewasnya pendaki di Indonesia adalah kurangnya persiapan baik alat maupun bekal. Ataupun kurangnya pengetahuan survival sehingga jatuh dalam kondisi hypothermia akut.

Yang terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan diluar (outdoor) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan.


Berikut adalah Tips mencegah hypothermia di gunung :

1. Usahakan kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Ngeringin make api unggun wah jangan deh. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat.

2. Bawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.


3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya bawa ponco bagaimanapun kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki bawa ekstra jika perlu.

4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Hape kadang kurang efektif karena sinyal ngga ada. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

5. Jangan paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian. Berhenti, pasang tenda dan buat makanan/minuman yang cepat dihidangkan seperti teh manis atau sup instant. Paksakan jika enggak doyan. Karena makanan adalah sumber energi untuk tetep jalan. Selain itu makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh. Biarpun cuma bawa satu baju tapi tetep kering akan sangat berbeda hasilnya dengan bawa 3 baju tapi basah semua.

6. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan ngga kehujanan. Harganya USD$3.95 sangat ringan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200gr. Tapi agak mahalan US$33, ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

7. Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh kalau kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju (ski, ice climbing, mountaineering). Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk. Harganya agak mahal, sekitar US$68 untuk 40 plester. Ada juga yang dijual eceran. Seingat saya di Toko Outdoor Singapura ada yang jual (atau saya beli di tempat lain maaf).

Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi ngga tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga ngga optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa baca, nanya atau dari pengalaman yang terus diasah.

Read more...

Sabar Gorky : Pendaki Satu Kaki Taklukkan Puncak Elbrush

Tokoh kita kali ini tak kalah hebatnya sama si Pendaki Cilik Arya. Sabar Gorkey, Tuna daksa asal Solo,Jawa Tengah ini telah berhasil menginjakkan kakinya di puncak tertinggi di Eropa tepat pada HUT Kemerdekaan RI yang ke 66 kemarin. Sabar Gorkey kehilangan satu kakinya karena suatu kecelakaan. inilah perjalanan Kang Sabar menuju puncak tertinggi Eropa.


“Kang Sabar, ayo!” teriak seorang pendaki kepada Sabar (43), yang tinggal sedikit lagi mencapai Elbrus, puncak tertinggi di Eropa.

Pria yang akrab disapa Kang Sabar itu kembali bangkit. Ia meraih tongkat kanannya yang terlepas. Dengan hanya satu kaki, Sabar kembali mendaki puncak Elbrus yang berselimut salju. Angin gunung bertiup kencang. Suhu udara minus 15 derajat celcius.

Dua Sampai tiga meter berjalan, Sabar terjatuh lagi. Namun, tanpa harus dibantu pendaki lainnya, ia pun meneruskan langkah. Selain tongkat, tangah kirinya tampak memegang bendera Merah Putih. Tak lama kemudian, tibalah Sabar di Puncak Elbrus dengan selamat.

Itulah detik-detik menegangkan ketika Sabar berhasil menggapai puncak Elbrus di Rusia tepat di HUT ke-66 Republik Indonesia, 17 Agustus 2011. Sabar tiba di puncak gunung berketinggian 5.642 mdpl itu pada pukul 16.45 waktu setempat.

Tidak banyak kata yang diucapkan Sabar saat berada di Puncak Elbrus selama kurang lebih 5 menit. Dalam balutan jaket tebal, sarung tangan, dan kacamata yang tetap terpakai, Sabar merebahkan diri di atas Salju. Lalu, pria yang kehilangan seluruh kaki kanannya dalam kecelakaan kereta api di tahun 1996 itu melakukan shalat dua rakaat.


Mendaki gunung butuh ketahahan fisik dan mental yang kuat. Bagi orang normal, hal itu tentunya tidaklah mudah. Apalagi bagi mereka yang cacat, seperti Sabar. Namun, apa yang diimpikannya bisa terealisir. Pendaki tuna daksa berkaki satu dari Indonesia ini berhasil menaklukkan Elbrus tepat pada HUT RI ke-66. Dubes RI pun bikin syukuran.

Kue tart bergambar bendera merah putih itu sempat disimpan di kulkas wisma Dubes Moskow sejak hari peringatan kemerdekaan. Tidak boleh seorang pun menyentuhnya. Kue tart baru muncul saat Sabar datang ke KBRI pada 20 agustus 2011 usai kembali dari pendakian gunung tertinggi di Eropa, Elbrus. Wajahnya yang setengah legam akibat kedinginan di puncak gunung tiba-tiba menjadi sumringah.

Di hadapan sekitar 80-an warga Indonesia yang akan melaksanakan sholat tarawih, Dubes Hamid Awaludin bersama Sabar memotong kue dengan penuh semangat. Sebelumnya, Sabar menceritakan pengalamannya saat tertatih-tatih dengan crampon buatannya menuju puncak Elbrus. Ditayangkan juga rekaman episode terakhir Sabar yang beberapa kali terjatuh sebelum mencapai puncak.

“Kue berlambang merah putih ini memang kita siapkan untuk pendaki kita yang luar biasa. Alhamdulillah, pak Sabar berhasil. Karenanya saya minta semua berdoa untuk keberhasilan dirinya dan juga tim lain yang mendampingi,” ujar Hamid sambil menyampaikan surat penghargaan.

Apresiasi yang diberikan Dubes itu juga berkaitan dengan keberhasilannya menjadi orang pertama tuna daksa berkaki satu yang menaklukkan Elbrus dari sisi utara yang dikenal sangat sulit. Dubes juga berpesan agar semangat luar biasa yang dimiliki oleh Sabar dapat menular ke masyarakat Indonesia. Inilah contoh hidup yang pantang menyerah.

Sabar mulai menuju kota terakhir sebelum pendakian, Pyatigorsk pada 11 Agustus 2011. Tiba di camp petama, Emanuel Glade pada 13 Agustus. Dalam beberapa hari melakukan aklimatisasi dan tepat pada 17 Agustus sore hari berjasil menancapkan bendera merah putih di puncak Elbrus yang bersalju.

Dari 4 anggota tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, hanya Sabar dan seorang pendampingnya yang mencapai puncak. Dua lainnya gugur di tengah perjalanan. Presiden RI pun menelepon Sabar, mengucapkan selamat, beberapa saat setelah itu.

Kini Sabar sudah setara dengan pendaki legendaris Elbrus lainnya. Tidak kalah dengan dua pendaki yang berkaki lumpuh, Vladimir Krupennikov (1997) dan Yakov London dari Rusia (2001) ataupun si buta Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat (2002). Bahkan, disinyalir banyak kalangan, Sabar adalah tuna daksa berkaki satu pertama di dunia yang telah menaklukkan Elbrus.

Untuk mengenang kegigihannya, diusulkan oleh beberapa teman di Moskow agar nama Gorky disematkan di belakang namanya. Menurut catatan sejarah Rusia, karena perjalanan hidupnya yang berliku maka pujangga Alexey Maximovich Peshkov mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky, alias Maxim si empunya hidup pahit. Nama akhir gorky (pahit) yang awalnya merupakan olok-olokan bagi si Maxim kini justru menjadi sebuah julukan bernilai positif. Indonesiapun kini telah memiliki Gorky yang lain, yakni Sabar Gorky.

Read more...

Arya Si Pendaki Cilik

Siapa yang tak kenal dengan Arya Cahya Mulyana Sugainto . Pendaki Cilik asal Pamekasan,Madura. Walaupun usianya masih muda belia, tapi anak yang satu ini sudah gak pantas lagi disebut 'bau kencur'. Mungkin sebutan yang lebih cocok untuknya adalah 'bau matahari', karena sebagian besar waktu bermainnya dihabiskan di atas gunung.



Bocah Cilik ini sudak berhasil mendaki 12 gunung di dalam negeri. Gunung-gunung tersebut di antaranya, Gunung
Semeru, Gunung Rinjani, Gunung Sumbing, Gunung Welirang Jateng, Gunung Slamet,
Gunung Sindoro, Gunung Lawu, dan Gunung Arjuno, Gunung Cermai, Gunung
Penanggungan. Wah hebat sekali. saya saja kalah .
Arya Cahya Mulyana Sugianto (6 thn) yang telah berpengalaman menaklukkan gunung Semeru gunung tertinggi di pulau Jawa pada tanggal 17 Agustus 2010 Tahun lalu, kini akan melaksanakan kegiatan “Ekspedisi Cahaya Merdeka 2011”. Sebuah kegiatan pendakian 10 puncak gunung yang di jadwalkan akan berlangsung selama 4 Bulan , yakni mulai 12 Mei hingga 21 Agustus 2011 .

Pendakian pertama akan dilakukan di puncak gunung Ceremai di Cirebon Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 Meter di atas permukaan laut .Terakhir Arya akan mendaki di puncak Mahameru dan rencananya dia akan mengibarkan bendera merah putih disana sebagaimana pada 17 Agustus Tahun lalu. Kholilurrahman selaku bupati Pamekasan mendukung penuh atas kegiatan yang akan dilakukan oleh Arya Cahya Mulyana Sugianto. Ia juga berpesan kepada kedua orang tua yang ikut serta menjadi tim pendamping untuk selalu mengutamakan keselamatan selama melakukan pendakian. Diharapkan, Arya Cahya Mulyana Sugianto beserta tim tidak hanya mengibarkan bendera merah putih saja, tetapi juga mengibarkan panji lambang daerah kabupaten Pamekasan.

Pendaki cilik tersebut telah melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet (3.432 mdpl) bersama pendaki asal Australia. Arya berangkat melakukan pendakian ke Gunung Slamet Sabtu (21 Mei 2011) sekitar pukul 07.00 WIB dan tiba di puncak pada Minggu (22 Mei 2011) 08.30 WIB.
Pendakian Arya ke puncak Gunung Slamet ini tergolong lebih cepat dibanding pendakian Gunung Ciremai pada Selasa (17 Mei 2011), yang membutuhkan waktu hingga dua hari untuk mencapai puncak.
Saat ini, Arya bersama rombongan sedang beristirahat di tempat peristirahatan terakhir di kaki Gunung Slamet, yakni di Dusun Bangbangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Perjalanan menuju puncak Gunung Slamet kali ini tergolong lebih ringan, dibanding dengan pendakian sebelumnya di puncak Gunung Ciremai. Karena cuaca hujan saat naik ke puncak Gn. Slamet saja. Sedangkan saat pendakian di puncak Gn. Ciremai, mulai berangkat hingga kembali selalu diguyur hujan. Kendatipun demikian, kondisi Arya terlihat masih sehat, bahkan lebih sehat dibanding tim pendamping lainnya. Format pendakian pada puncak gunung kedua yang dilakukan oleh tim pendamping bocah cilik Arya ini berubah. Yakni hanya terdiri dari Arya, ayahnya dan Kusnindar serta seorang porter (jasa pembawa tas dan barang). Sementara, ibu dan adiknya menunggu di kaki Gunung Slamet beserta tim pendamping lainnya. Dan sebelum Arya, ada juga pendaki cilik asal Skotlandia berumur 8 tahun yang pernah melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet tersebut. Akan tetapi ketika itu, ia memakai tali untuk mencapai puncak. Sedangkan Arya tidak, bahkan dia tidak mau dibantu sama sekali oleh ayahnya.

Dengan keberhasilan ini maka sudah dua puncak gunung yang berhasil didaki Arya bocah cilik, anak dari pasangan suami istri Agus Sugianto (41) dan Tri Yuli Mulyanti (40) asal Pamekasan ini, dari 10 puncak gunung di Indonesia yang akan didaki.
Woww, sungguh hebat pendaki cilik kita ini. Ayo yang masih Bocah saja sudah bisa menaklukkan banyak gunung di Indonesia. Yang udah besar seperti kita-kita ini jangan mau kalah dong :D
Salam Rimba, Salam Lestari :)

Read more...

Euforia Musim Hujan

>> Rabu, 16 November 2011

Cerpen ini karya asli saya. Sebelumnya udah diterbitkan di Koran Harian Jawa Pos "For Her" pada tanggal 27 Oktober 2011 kemarin. Cerpen ini menceritakan masa kecil saya yang sangat suka saat-saat hujan akan turun. banyak kejadian unik dan lucu yang masih sangat jelas saya ingat sampai sekarang. Euforia Musim Hujan mengingatkanku segalanya :)


Euforia Musim Hujan

Aku termangu didepan jendela kamar tidurku. Melihat rintik hujan yang mulai membasahi tanah yang kering. Bulan september adalah awal musim hujan yang sempurna. Ditengah suara hujan yang begitu riuh, samar terdengar suara bocah-bocah kecil yang begitu ramai. Yah, suara yang begitu ceria. Mereka tak takut akan guyuran hujan yang begitu deras. Makin deras hujan,makin ramai mereka. Seakan hujan adalah sahabat mereka.
Euforia musim hujan. Mengingatkanku pada masa kecilku yang begitu bahagia ketika hujan turun. Sebahagia bocah-bocah itu. Bagiku hujan adalah anugerah yang paling indah yang diciptakan oleh Tuhan. Saat itu aku berusia 8 tahun. Bulan september adalah bulan yang paling ditunggu oleh aku dan teman-temanku. Namaku Renata tapi teman-temanku biasa memanggilku Tata. Aku dilahirkan dan dibesarkan disebuah Desa kecil yang begitu asri. Bersama teman-temanku Lilin, Erma, Mega, Faris, Yudi, dan Adi. Kami adalah sahabat kecil yang selalu bermain bersama. Maklum rumah kami berdekatan. Faris, Mega dan Yudi adalah saudara,Begitu pula Anis dan Adi. Hanya aku dan Lilinlah anak tunggal.

Musim yang paling kami tunggu-tunggu adalah musim hujan. Seperti saat ini. Kala awan hitam berkumpul menggulung membentuk sebuah mendung, kami semua sudah siap berlari keluar rumah. Tapi suara ibu menghambat waktu yang paling kami tunggu-tunggu yaitu saat awan hitam siap menangiskan air hujannya. “Bantu masukkan jemuran dahulu baru main” teriak ibuku. Sontak aku berlari mengambil jemuran yang masih setengah kering itu. “Ibu, jemurannya sudah aku masukkan. aku ke tegal ya bu?” . “Iya, hatu-hati jangan bermain di empang”. Jawab ibu. Tegal sebutan ladang disamping rumah Mega. Dipojok ladang itu ada sebuah pohon Mangga. Satu-satunya pohon tempat markas kami. tempat kami bertengger.
Tepat waktu, selesai memasukkan jemuran awan hitam yang kami tunggu masih belum meneteskan air sama sekali. Inilah yang paling kami tunggu-tunggu, riuh riang dimulai saat kami memanggil hujan “Hujanlah yang deras, menyamballah yang pedas” itulah mantra pemanggil hujan kami . tak tahu mantra dari mana. Setahuku itulah yang selalu diteriakkan saat hujan akan datang. Lambat laun awan hitam itu memuntahkan air matanya. Air hujan yang begitu deras. Kami berteriak kegirangan.
“yeyeye... Hujan yang deras,Sambal palin pedas” . Teriak Faris.
Fairis adalah boca yang paling tua diantara kami dan Yudilah yang paling kecil.
“Ayo ambil pelepah pisang” teriak Mega.
“Ayo, nanti kita lomba seluncuran ya” sahutku.
“Oke, siapa takut”. Tanggap Yudi.
Hujan pertama ini sangat bersahabat. Tak ada angin, tak ada petir. Sungguh seperti yang kami inginkan. Anis , Lilin, dan Adi datang membawa pelepah pisang . Kami siap berlomba. Aku dengan Yudi,Anis dengan Lilin,Adi dengan Mega. Faris yang paling tua jadi jurinya. Bermain seluncur pelepah pisang adlah permainan yang paling favorit kami mainkan disaat musim hujan seperti ini. satu orang meniaki pelepah pisang dan yang satunya lagi menariknya. Kami bermain ini di atas Tegal yang penuh dengan rumput.
“Siap..” teriak sang Juri
“Okee...” sontak kami yang berlomba berteriak.
“1...2...3... Go..!!”
Semua berlari. Aku menyeret Yudi yang kecil,Adi menyeret Mega,Anis menyeret Lilin. Di bawah guyuran hujan yang begitu deras kami berlomba ddan berteriak dengan riuhnya.
“Ayoo....lari cepattt” teriak faris.
Tak jarang kami terguling di atas rumput yang penuh dengan genangan air. Kami sangat senang walaupun perlombaan sederhana tak ada hadiah, kami begitu senang.

Tak hanya itu euforia musim hujan yang paling berkesan. Aku ingat dulu mengaji disore hari saat hujan turun tak bersahabat. Aku pulang mengaji bersama Lilin. Saat itu kami berdua melewati jalan dekat tanah lapang di belakang Rumah Anis. Saat itu hujan turun bersama angin kencang. Kami berdua hanya membawa satu payung. Saat itulah kejadian konyol terjadi. Payung kami terbalik tertiup angin. Seolah tak punya rasa takut kami berdua tertawa melihat payung yang sudah tak berbentuk payung lagi. Tak habis pikir, kami berdua berlari pulang kerumah tanpa payung . membiarkan air hujan membasahi tubuh kami. Sesampai dirumah Ibupun marah-marah melihat baju dan Iqro’ku basah oleh air hujan.
Sungguh Hujan memberikan seglanya. Memberikan kebahagiaan kepada bocah-bocah kecil yang sangat senang akan hujan.
Dahulu hal yang paling kami tunggu adalah ketika hujan tak begitu deras di selingi dengan sinar matahari. Kami tahu kalau itu saat Pelangi menampakkan diri.
“Ta.. kamu tahu tidak? Kata Faris dengan wajah yang sangat serius.
“Apa Ris?” sahutku dengan wajah yang penasaran.
“Kalu hujan di selingi dengan adanya sinar Matahari itu tandanya Kuntilanak lagi beranak?”
“Hah?.. masak iya?” jawabku tak percaya.
Mitos yang bekembang yang sangat mudah dipercaya oleh anak-anak kecil. Fenomena pelangi adalah fenomena yang sangat unik, biasanya disangkut pautkan dengan mitos yang aneh-aneh seperti Bidadari mandi di sungai,Hantu lagi melahirkan dan sebagainya. Anak kecil yang begitu polos sangat mudah mempercayainya.
Fenomena datangnya Pelangi sangat kami tunggu-tunggu. Saat itu kami siap menunggu datanggya Pelangi dengan bertengger di pohon mangga di pojok Tegal samping rumah Mega. Kami memanjat pohon magga itu. Aku di dahan mangga yang berbentuk huruf “Y”. Di atasku ada Mega, Lilin di dahan paling bawah dekat dengan tanah. Ia takut ketinggian tetapi karena semangat teman-teman,ia berani naik walaupun itu di dahan paling rendah. Adi,Anis, dan Yudi bertengger berjajar di dahan paling besar sambungan dari dah yang berbebtuk huruf “Y” tepat diatasku. Faris sang ketua suku kami bertengger di dahan yang paling atas. Dia paling berani memanjat tak peduli setinggi apa pohon itu. Detik-detik pelangia akan datang ditandai dengan adanya cahaya merah bergaris lengkung disebelah Barat. Kami semua berteriak dengan gembira.
“Pelangi keluar dari singgasana” teriak Faris.
“Mejikuhibiniu..Mejikuhibiniu..Mejikuhibiniu..” gerutu Adi yang menghafalkan warna-warna pelangi.
“Hey sobat.. Lihat bangau lagi bermigrasi”. Teriak Lilin.
Keindahan pelangi begitu sempurna di tambah lewatnya sekelompok burung bangau. Kami senang tak terhingga. Aku hanya bisa terdiam kagum atas semua kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
“Subhanallah...” .Teriakku.
Tuhan sangat sempurna. Betapa besar kuasanya. Ia telah menciptakan Hujan dan menerbitkan Pelangi .
Kebahagiaan kami berakhir kala pelangi hilang. Hari semakin sore tetapi kami semua masih asyik bertengger di pohon mangga tempat markas kami. Hingga salah satu dari orang tua kami memanggil, baru kami semua pulang. Saat itu Ibuku berteriak kencang dengan sapu ditangannya yang siap menakutiku agar aku pulang.
“Renata.... Pulang atau sapu ini melayang !!” Teriak ibuku.
“Iya Bu...” .Teriakku ketakutan . Kami semua turun dari pohon mangga dengan tergopoh-gopoh. Pulang dengan tawa kegembiraan. Walaupun Ibuku sempat menakuti kami semua.


Euforia musim Hujan masa kecil yang sangat bahagia. Tetapi sekarang. Semua sudah dewasa. Mereke sibuk dengan kehidupannya sendiri. Aku yang sibuk dengan sekolahku, Faris merantau ke Kalimantan, Mega,Anis,dan Lilin yang bekerja di sebuah perusahaan, Adi dan Yudi yang tinggal dan berguru di sebuah pondok diluar Kota. Kami semua tak pernah bertemu. Hanya sesekali saja. Tegal tempat kami bermain dulu sudah dijadikan lahan industri. Pohon mangga dengan dahn huruf “Y” satu-satunya markas kami pun sudah tak ada.
Sebuah kisah masa kecil yang sangat bahagia. Sangat berkesan dan tak akan terlupakan. Euforia Musim hujan mengingatkanku segalanya.

“Drtttt..drttt..drttt...” terdengar suara getar HandPhoneku . kulihat ada SMS dari Nanda teman sebangkuku.

Klwar yuk, maen keHumz Indah.
Skalian Ngerjaen tugas Kim.
Isi pesan tersebut. Nanda mengajakku main kerumah Indah. Saat itu hujan masih lumayan deras, tetapi tak sederas tadi. Riuh riang bocah kecilpun sudah tak ada. Bagiku ini adalah kesempatan emas untuk berhujan-hujan. Tanpa banyak pikir aku langsung berangkat keluar dengan sepedah motorku. Tanpa memakai Jas Hujan aku meluncur ke rumah Nanda. Begitu senangnya hatiku sesenang bocah-bocah kecil tadi . Euforia Musim Hujan kuulangi lagi .

Read more...

Mendaki Gunung dan Pembentukan Karakter

>> Rabu, 26 Oktober 2011

   Banyak orang menganggap mendaki gunung adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu saja dan efeknya pun bersifat subjektif. Bahasa kasarnya, mendaki gunung adalah kegiatan bagi orang-orang yang “ kurang kerjaan “. Begitu skeptisnya pandangan banyak orang sehingga pendakian gunung sering dipandang kegiatan bagi sebuah komunitas saja.

Banyak yang bertanya “apa sih manfaatnya? Atau banyak yang bilang “ ah..Mereka Cuma cari sensasi “. Selain faktor keselamatan dimana pendakian gunung adalah sebuah kegiatan yang beresiko keselamatan jiwa sehingga banyak orang tua yang “belum mendukung” kegiatan putera-puterinya.
Tapi kegiatan pendakian gunung sejatinya adalah kegiatan yang sangat positif. Tentunya jika dilakukan dengan benar dan tepat. Berikut kita akan membahas pembentukan karakter melalui pendakian gunung yang mungkin pernah kita rasakan akan tetapi belum diresapi.

Read more...

"Mereka Ada karena Kita Jaga"

>> Senin, 24 Oktober 2011


EDELWEISS


Edelweiss (Edelweis Anaphalis javanica) Mungkin banyak orang sudah tahu apa itu edelweiss. Yah, edelweiss adalah salah satu bunga yang hanya ditemukan di daerah pegunungan yang tingginya diatas 3000 mdpl. Edelweiss biasa dijuluki dengan nama bunga abadi. Mengapa? Karena bunga ini dapat bertahan hidup bertahun-tahun dan tak pernah layu. Biasanya para pendaki gunung mencari bunga ini. tetapi keberadaannya saat ini sangat langka. “Edelweiss ada karena kita jaga”.

Read more...

This Me !!

>> Minggu, 23 Oktober 2011


MY LIFE MY ADVENTURE

My life My Adventure , sip banget pedoman itu buat saya “Si Eneng Petualang” Hehehee. Bagiku petualangan adalah jiwa dan ragaKu,Nafasku,HidupKu. Karena Life is an Adventure. Okeh, sekilas tentang HobbyKu ini .
Namaku Khoirika Cahyani, tapi akrab Dipanggil dengan nama Alam “Gobezz” yah nama akrab itu diberikan pas pertama aku diklat Scraft Putih untuk jadi anggota Organisasi Tim Pecinta Alam “Bhawana Jaya” . Organisasi tersebut masih organisasi dalam sekolah. Yah.. dari sinilah PetualanganKu dimulai. Itung-itung juga sebagai sarana mengembangkan bakat nih :D.

Read more...

Tips for Hiking

>> Sabtu, 22 Oktober 2011

Tips mendaki gunung berikut buat para pendaki pemula. Meskipun buat para pendaki yang sudah terbiasa mendaki gunung tidak ada salahnya untuk mengikuti tips-tips berikut. Inti dari kegiatan pendakian gunung untuk menikmati dan mensyukuri keindahan alam tanpa merusak dan menyakiti gunung itu sendiri dan diri sendiri sebagai pendaki. Saya biasa menyebutkannya sebagai menikmati tanpa menyakiti.

Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari.Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim.
Lantaran itu, dalam melakukan pendakian gunung, seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Tips-tips mendaki gunung buat pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian gunung tersebut.

Read more...

Menapak di Gunung Arjuno

>> Jumat, 21 Oktober 2011


Hari Sabtu tepatnya tanggal 25 Juni 2011 , kami dari Pecinta Alam Bhawana Jaya mengadakan Diklat Scraft Merah para Junior untuk menjadi senior. Yang bertujuan mendaki ke Puncak Gunung Arjuno. Dengan anggota junior berjumlah 4 orang yaitu Akbar, Khoirika (Gobezz), Ni Made (Shampo), dan Ina. Dan anggota senior 2 orang Adam(Ketua) dan Agung (Mbah Roso). Pembina yaitu Mas Qituk. Dan anggota Istimewa Mas Anjar dan Mas Cipenk. Tapi ada Mas Ragil dan juga Mbah Beken yang juga ikut mendaki dalam ekspedisi ini.
Inilah perjlanan Kita :


Read more...

Gunung Penanggungan

>> Jumat, 23 September 2011

Gunung Penanggungan dengan ketinggian (1.659 mdpl) dahulunya bernama Gunung Pawitra yang artinya kabut, karena puncaknya yang runcing selalu tertutup kabut. Gunung Penanggungan dikelilingi oleh empat gunung di sekitarnya, yaitu Gn. Gajah Mungkur (1.084 m), Gn. Bekel (1.240 m), Gn.Sarahklopo (1.235 m), dan Gn. Kemuncup (1.238 m).
Gunung Penanggungan terletak di sebelah utara Gunung Arjuna (3339 m) dan Gunung Welirang (3156m). Gunung itu dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari Surabaya atau Malang menuju ke Pandaan, lalu ke Trawas dan terakhir aspal di Jolotundo.

Read more...

Menuju Puncak MAHAMERU !!




Gunung Mahameru merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Mahameru mempunyai ketinggian setinggi 3,676 meter.
Gunung Mahameru merupakan gunung yang tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.676m dari permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Gunung Mahameru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Hari Jum’at tepatnya tanggal 2 September 2011, H+3 Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Kami Tim Pecinta Alam Bhawana Jaya melakukan agenda tahunan menuju puncak tertinggi di-Jawa yaitu Puncak Mahameru atau lebih dikenal dengan Gunung Semeru. Kami berangkat sejumlah 8 oarang. Tapi yang berangkat hanya senior-senior saja . Hanya saya dan Ni Made saja yang masih sekolah .hehehe . tak hanya dari anggota senior Bhawana Jaya, tapi kami berangkat dengan 4 oang dari lua anggota PA Bhawana Jaya . yah. Yg laen itu temen dari senior-senior nehh . Saya sebutin aja yak yg ngikut dalam Pendakian ini mereka adalah Veronica,Rahardyan Septa(Chipenk),Khoirika Cahyani(Gobezz Lebih tepatnya saya sendiri),Ni Made Ayu S P(Akrabb di panggil Shampo,seangkatan dengan saya), dan 4 orang yg dai luar Ragil (Pembina SkalaMayapada), Mas Wardhana , Mas Somad , dan Mas Pace (Mereka ini Trio PULO  yg saya kenal pas hiking ke Arjuno dulu, mereka sangat kuat lhoo.Hiking saja bawa LPG) Hahahha :D



Read more...

Daftar Nama Gunung Di Jawa Timur

>> Selasa, 20 September 2011

nih.. buat kalian-kalian semua yang mengaku Hiker yg berdomisili di Jatim nehh. perlu kalian tahu Nama Gunung-Gunung di Jawa Timur . :D Check This Out :

Read more...

CUAP -CUAP

>> Jumat, 16 September 2011

Assalamu'alaikumm ... :D
just nulis sedikit kata .
Blogger ini saya buat dengan bertemakan Adventure dan Naturesebenenya sih ini juga tugas, tapi tag apalah . tak lanjutkan demi Hobby.
banyak yang terlibat dalam pembuatan Blog ini :
Pak Fadil selaku guru Multimedia
Teman-teman XI IPA 4 teman seperjuangan membuat blog sama-sama.
Mas Warnet Cyber yg biadanya aku ngenet disitu.
dan yang Lebih Special ini MAS BAYU yang sudah minjemin Modemnya buat aku lembur ngerjain ini tugas Blog. hehehhe,
Makasih Masss :D
dan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung .
Thengss Alll.
Semoga Blogger ini Bermanfaat .!
Salam Lestari !! Salam Rimba !!

Save Our World
SAHABAT BUMI

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

About This Blog

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP